“Ck! Kamu kenapa, sih, Mas? Dari tadi bolak-balik keluar kamar. Mondar-mandir nggak jelas gitu. Bikin aku pusing.”
Majalah di tangan sampai Davina tutup dengan kasar saat melihat tingkat sang suami yang membuatnya tak nyaman.
Dari raut wajahnya, Davina dapat menangkap jika Hans tengah menunjukkan kekhawatiran terhadap hal yang tidak ia ketahui.
“Mas!”
Teguran itu kembali ia berikan saat sang suami tak kunjung memberinya jawaban.
Wanita tersebut akhirnya turun, mencekal pergelangan tangan Hans hingga langkahnya terhenti.
“Stop, Mas!”
Langkah Hans sepenuhnya berhenti. Namun, satu tangannya yang menggenggam ponsel itu lantas memperlihatkan urat nadinya secara jelas.
Pria tersebut meremas barang itu sambil memasang wajah gelisah sekaligus setengah marah.
“Aku rasa kamu paham
