Hampir saja Hans kelepasan karena emosi yang membludak. Tangannya sudah terangkat ke udara, hendak memberi tamparan di wajah perempuan tersebut. Yasmin menjerit tertahan, kedua tangannya berusaha melindungi wajahnya yang berpaling. Jantungnya berpacu lebih cepat dari sebelumnya. Saat tidak merasa ada pergerakan apa pun, barulah perempuan tersebut menurunkan tangan dan sedikit melirik ke arah Hans. Pria tersebut menghempas tangannya ke udara sambil menggeram. Kata-kata pedas Yasmin membuat kepalanya panas. Walau kenyataannya, apa yang dibilang Yasmin adalah sebuah fakta. Ia berpoligami dan tidak bisa bersikap adil dengan kedua istrinya. “Tampar dan pukul aku kalau itu yang bikin kamu puas. Kenapa nggak sekalian aku kamu bunuh aja, Mas? Biar kamu bebas!” Bukannya meredam suasana, Yasmi