bc

Loving Single Mom

book_age18+
16
FOLLOW
1K
READ
dark
possessive
family
brave
billionairess
drama
bxg
office/work place
superpower
gorgeous
like
intro-logo
Blurb

Hidup sebagai single parent yang memiliki anak mungkin sudah biasa didengar, namun bagaimana jika seorang gadis lajang yang hidup bersama kedua anak yang bukan lahir dari rahimnya?!

- Hidup lajang Agatha harus berakhir ketika sebuah tragedy yang merenggut keluarganya hampir menghancurkan seluruh dunianya. Namun, entah Agatha harus bersyukur atau merutuk karena dua bocah kecil nan menggemaskan (Anna dan Rian) selamat dari tragedy yang tak akan pernah mau ia ingat seumur hidupnya.

- Setahun kepindahannya ke kota besar Jakarta harus sedikit terusik karena kehadiran seseorang yang secara kebetulan bertemu dengannya dan terus berada disekitarnya hingga mempengaruhi hidup dan pikirannya. Ya, Reinhard. Semenjak menjadi ibu tunggal dari dua anak, Agatha tak pernah lagi memikirkan kehidupan pribadinya, bahkan ketika ia harus merelakan lelaki yang ia pacari sejak lama demi kedua anaknya.

- Kenyataan besar tentang masa lalu Agatha dan juga Reinhard perlahan semakin terkuak. Sanggupkah Agatha menerima masa lalunya dan Reinhard? Apakah ia harus egois dan menerima Reinhard? Apakah Reinhard tulus menerima Agatha dan juga masa lalunya serta kedua anaknya?

Sanggupkah keduanya bertahan ditengah hantaman masa lalu yang terus menghantui mereka? Karena sudah semestinya, melepas masa lalu untuk memulai yang baru.

chap-preview
Free preview
Prolog
Reinhard mendorong Agatha hingga punggung Agatha kesakitan karena terbentur gagang pintu yang berada di belakangnya. Reinhard menatap Agatha dengan mata tajamnya yang selalu terlihat menawan meski dingin, namun kali ini mata tajam dan dinginnya seolah penuh amarah yang tak ia ketahui penyebabnya. Reinhard menyalipkan jemarinya ke tengkuk Agatha dan membuat Agatha selalu berdesir setiap kali mendapatkan sentuhan Reinhard. Perlahan Reinhard mengecup bibir Agatha lembut dan semakin lama sentuhan bibirnya semakin dalam dan semakin memaksa. Mata Agatha yang semula tertutup rapat merasakan pelepasan rindu semakin lama semakin membuat Agatha tidak nyaman. Sekuat tenaga Agatha melepaskan rangkulan tangan erat Reinhard. Agatha bahkan menepuk-nepuk kedua tangannya yang kini berpindah ke dada Reinhard. Reinhard benar-benar tak membiarkan Agatha menghirup oksigen sedikitpun. Agatha hanya memiliki dua pilihan, antara ia harus menggigit bibir Reinhard atau menendang bagian bawah Reinhard yang pastinya akan membuat Reinhard kesakitan luar biasa. Agatha akhirnya memilih pilihan pertama dan secepatnya ia menggigit bibir Reinhard yang terus saja berkeliling disekitar bibir dan mulutnya. Terlepas. Reinhard mendengus dingin dengan seringaiannya yang dulu sering dilihat Agatha. Senyuman menyeramkan dengan sorot mata tajam menakutkan. “Sekarang aku paham.” Ucapnya. Agatha mengerutkan keningnya tidak paham. Apa maksud seringaiannya? Batinnya. Agatha merasa Reinhard tengah mengejeknya. “Sekarang aku paham kenapa lelaki itu meninggalkanmu dengan dua anak hasil hubungan kalian. jalang tetaplah jalang.” Ucapa ketus Reinhard kemudian dengan suara bergetar dan dingin. “Rein?!” jantungnya terasa tertancap ribuan pisau yang menancap pas. Menyakitkan. “Aku tahu tentang keberadaanmu di hotel Hitz dan bahkan memakai kamar presidential suite. Luar biasa Agatha.” Reinhard mengusap bibirnya yang kemerahan. Selain karena ulahnya yang mencium Agatha membabi buta, juga karena gigitan Agatha. “Reinhard…” “Kenapa? Apa kata-kataku ini benar?” mata yang semula teduh selalu memandangnya penuh kasih, kini menatapnya dingin. Sama seperti semula mereka bertemu, bahkan kini tatapan matanya lebih tajam penuh kebencian, “Huh… sepertinya kau memang pantas untuk ditelantarkan bersama kedua anak yang bahkan tidak tahu ibunya seorang jalang.” Lanjut Reinhard lagi dan membuat Agatha reflex menamparnya dengan nafas yang kini bergemuruh penuh emosi yang bercampur aduk. Reinhard mengusap pipinya yang ditampar Agatha kemudian tersenyum menakutkan lagi. Agatha bahkan tidak tahu menahu letak kesalahannya dimana. Ia merasa seperti menjadi orang bodoh yang disalahkan atas kesalahan yang ia tak tahu sendiri apa. Kata-kata yang selanjutnya keluar dari mulut Reinhard benar-benar meruntuhkan seluruh hatinya yang semula kokoh tak tersentuh meski banyak orang dengan jutaan senjata yang selalu berusaha meruntuhkan tembok hatinya untuk Reinhard. Kini tak ada lagi sisa hati yang tak tergores. Bahkan hatinya sudah remuk hingga menjadi kepingan debu hanya dengan kata-kata menyakitkan dari Reinhard. Orang yang semula selalu mempercayainya dan selalu mendukung apa yang ia lakukan. Bahkan saat ia tidak mengetahui bahwa kedua anaknya adalah anak dari kakaknya sendiri. “Tarik ucapanmu sebelum kamu menyesal Reinhard.” Lirih Agatha penuh kesakitan dengan suara serak menahan tangis pilu. “Untuk apa? Kata-kataku ini fakta bukan?” “Sungguh, kau tak akan menarik kembali ucapanmu?” setelah ini, jika Reinhard benar-benar tak akan menarik kembali ucapannya, mau tidak mau Agatha harus melepaskan Reinhard dengan segala kesakitan yang baru saja menancap dalam di hatinya. “Kamu bahkan tidak mengatakan kesalahanku apa. Kamu berbicara seenaknya dan terus saja merendahkanku, bahkan sejak kita bertemu pagi ini. Aku tidak masalah sama sekali kalau kamu berniat merendahkanku serendah-rendahnya...” Agatha menghela nafasnya untuk mengendalikan emosinya yang kini berkecamuk tak menentu. Ia tak menyangka, pembicaraannya dengan Reinhard akan sampai pada tahap yang tak pernah ia duga. Bahkan Reinhard yang selalu menghormati dirinya, kini tak segan membawa kedua anaknya untuk merendahkan, menghina hingga mencabik sisa-sisa kepingan hatinya yang sudah ia hancurkan. “Tapi aku tidak bisa membiarkan kamu membawa anak-anakku juga hanya untuk menghinaku. Hina saja aku, rendahkan sisa harga diri yang kupunya sesuka hatimu. Bahkan kamu bisa melakukan apapun yang lebih dari itu padaku, tapi tidak kepada kedua anakku.” Reinhard hanya menatapnya diam. Ia sadar apa yang ia katakana memang sudah keterlaluan, namun ia tak ingin harga dirinya sebagai lelaki jatuh hanya karena seorang Agatha yang bahkan kini tak mau menjelaskan kenapa ia bersama lelaki lain di hotel. “Baiklah. Sepertinya kau sudah dipenuhi dengan amarahmu. Aku tidak akan menyalahkanmu karena memang ini salahku karena terlalu memikirkan diri sendiri tanpa tahu bahwa ada orang yang dengan cerobohnya berfikir bahwa apa yang aku lakukan adalah sebuah tindakan jalang. Aku memang jalang. Jalang yang sesaat lalu masih mencintaimu.” “Jelaskan!” bentak Reinhard “Kenapa kamu meminta penjelasan setelah menghancurkan hati orang lain?!! Kekuasaanmu tidak sampai pada hatiku tuan muda. Untuk apa meminta penjelasan dari jalang rendahan sepertiku! Hah! Dan ingat, kamu akan sangat menyesal dan penyesalanmu bahkan tidak akan ada artinya lagi. Kamu sendiri yang sudah menghancurkannya.” Agatha membukakan pintu yang membuat punggungnya tadi sakit sesaat karena ia harus merasakan sakit yang melebihi sakit fisik yang ia dapatkan.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Siap, Mas Bos!

read
12.7K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
204.8K
bc

My Secret Little Wife

read
96.1K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
189.5K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.5K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook