34 - We're All Suffering

1889 Words

Aku menempelkan ponsel ke telingaku. Ini ponsel milik Pakde Rama. Salah satu orang pertama yang sudah punya ponsel di kampungku. “Assalamu’alaikum…” Suara yang amat kurindukan. Bahkan, suaraku tercekat saat hendak menjawab salamnya. Saking rindunya. “Wa’alaikumsalam…” Akhirnya suaraku keluar juga. Sedikit serak. “Naya sakit apa? Ayah kaget waktu ditelepon Pakde Rama kalau Naya sakit.” Suara ayahku terdengar khawatir. “Katanya, sih, tipes sama maag.” Suaraku sudah normal. “Kok bisa sampe sakit? Naya telat makan?” Aku diam. Bingung hendak menjawab apa. Tak mungkin ‘kan aku bilang habis bertengkar dengan Bulik Laila karenanya jadi malas makan? “Nggak tahu. Ya, mungkin udah waktunya sakit. Hehehe.” Aku tertawa kecil di ujung kalimat. Berharap ayahku tak terlalu mengkhawatirkan kondisiku

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD