Bab 32

1245 Words

Acara ulang tahun Ilya dilaksanakan secara meriah. Wajar saja, sebab Abidzar adalah pemilik perusahaan tekstil terbesar di Jakarta dan dua cabang lagi di kota lainnya. Isma nampak bahagia saat mendapat potongan kue dari Ilya secara spesial sebagai tamu undangan yang sangat ditunggu oleh gadis kecil tersebut. Sepanjang acara berlangsung, aku hanya bisa menahan sesak dan cemburu kala menyaksikan kedekatan mereka yang menurutku tak biasa. Sikap Abidzar memang tidak berlebihan dan cenderung menjaga jarak dengan Isma. Namun, aku sungguh tidak nyaman saat mata ini melirik Akmal yang terus memperhatikan istriku. Nampak jelas pria itu menaruh rasa dan ia tidak pandai menyembunyikannya. "Saya benar-benar minta maaf, Pak. Saya pergi tanpa pamit lebih dulu sama Bapak. Saya juga sudah berbohong

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD