Apakah aku akan mati? Pertanyaan itu yang sejak tadi melintas di dalam kepala Nara. Ketika mobil Sean terus melaju kencang di jalanan ibu kota yang masih tampak ramai. Pukul sepuluh malam, tapi kendaraan masih banyak yang melintas. Namun, tak menyurutkan aksi nekat Sean yang mengemudikan mobilnya dengan kecepatan penuh layaknya pembalap formula 1. Apakah jantung Nara aman? Enggak! Jawabannya jelas enggak! Bahkan Nara yakin kalau jantungnya sudah tertinggal jauh entah di mana, saat mobil Sean melaju kencang menyalip kendaraan-kendaraan besar. Sean benar-benar gila! "Hei! Apa kau sinting?" "Kau mau mati?" "Kalau mau mati, sendiri saja! Jangan ajak-ajak aku!" "Aku belum mau mati!" "Aku masih mau hidup!" "Aku belum nikah!" "Masih mau kawin!" "Huaaa!!! Tolong!!!" Jeritan Nara bersa