"What? Pacar?" Yang benar saja! Oke. Nara yakin kali ini telinganya bekerja dengan baik, jadi rasanya mustahil sekali kalau ia salah dengar. Tapi, mendengar apa yang baru saja Rehan sampaikan jelas semacam kemustahilan. Nara tentu saja tak percaya, tapi ... ucapan Sean selanjutnya memaksa Nara untuk mau tidak mau harus percaya. "Iya, pacar. Aku mau kau jadi pacarku," ucap Sean, membuat Nara melongo sesaat. Namun, ucapannya selanjutnya berhasil membuatnya tersadar dan nyaris ingin mengumpat. "Pacar bohongan." Shit! Rasanya Nara mau menghunuskan pisau daging di atas piring ke jantung Sean supaya berhenti berdetak, atau menancapkan garpu pada kedua matanya agar tak bisa melihat lagi. Harusnya Nara sudah bisa menduga kalau Sean akan mengatakan hal semacam itu. Dari mulai gelagat aneh yang