Perjalanan menuju lokasi pemotretan terasa sangat lama dan membosankan. Nara terpaksa duduk di samping Sean, sementara Bagas menyetir mobil MPV bewarna hitam metalik yang tengah melaju di jalanan kota metropolitan yang terpantau macet. Mengingat sebentar lagi mendekati jam makan siang, tak heran jika kendaraan-kendaraan mulai memadati jalan raya.
Tadinya Nara ingin duduk di depan, di samping Bagas demi menjaga ketenangan jiwa dan raganya. Tapi Sean malah menyeretnya dan memaksa Nara duduk di belakang, di samping laki-laki itu, dengan dalih kalau Nara itu asisten pribadinya. All time harus selalu ada di samping Sean dan mengurusi segala sesuatu untuknya. Sungguh menyebalkan!
Aku bukan baby sitter! Dan Nara hanya bisa protes pada diri sendiri. Karena ia tahu, protes pada Bagas tak akan men
