“Sayang, bukankah kita harus menikah kembali? Aku sampai lupa dengan hal itu saking bahagianya kamu mau kembali padaku. Padahal, itu yang terpenting,” kata Juan suatu malam. Lucy menepuk dahinya. Kenapa juga dia bisa lupa dengan hal itu? Kalau begitu, kita menikah secara agama saja dulu, yang lain kita urus belakangan,” sahut Lucy. Juan menggelengkan kepalanya. Dia ingin menikahi Lucy dengan perayaan yang besar seperti pernikahan pada umumnya. Tidak seperti dulu, yang hanya menikah di rumah sakit. ‘Kita buat pesta yang meriah. Aku ingin pernikahan kita diketahui oleh banyak orang,” kata Juan. Lucy menatap Juan dengan seksama. “Apa kamu yakin? Publik tahunya kamu sudah bertunangan dengan wanita itu! Bukankah kalian menggelar pesta pertunangan yang besar? Apa kata orang nanti kalau terny