Permohonan Maaf Juan

1252 Words

“Lucy, kita harus bicara!” kata Juan dengan nada bergetar. “Bicaralah,” sahut Lucy dingin. Berkali-kali Juan mengusap keringatnya yang keluar karena tegang menghadapai tatapan tajam dari istri dan juga keempat anaknya. Angin malam yang masuk melalui jendela menambah dingin suasana malam itu. Menghadapi klien penting tidak semenegangkan hari ini. Juan merasa takut, apalagi, apa yang akan dia bicarakan ini, adalah hal yang bisa membuat emosi semua orang. Lucy menunggu sang suami memberikan penjelasan. Namun hingga beberapa menit, lelaki itu tak kunjung bicara, membuat Lucy meradang. Andai tidak ada anak-anak di hadapannya, mungkin Lucy sudah berteriak untuk membuat Juan membuka mulutnya saat ini. “Juan!” Suara Lucy terdengar lebih tegas. Juan yang paham pun mulai angkat bicara. “Lucy…

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD