“Siapa dia?” tanya kedua wanita itu secara bersamaan. Juan menatap wanita seksi itu dengan senyum manis. Kemudian menatap wajah istrinya dengan datar. “Dia—” “Aku pulang, maaf telah mengganggu waktu kalian.” Lucy memotong kalimat Juan sebelum lelaki itu menjelaskan siapa wanita yang ada di sebelahnya ini. Lucy segera keluar dengan deraian air mata. Dia tidak menyangka kalau Juan telah memiliki wanita lain sebagai penggantinya. Pantas saja Juan tidak mau menikahinya saat dia memintanya tadi. Tetapi, kalau dia sudah punya kekasih, kenapa Juan harus meminta dia menemaninya di ranjang? Kenapa dia tidak melampiaskannya pada sang kekasih? Apa ini adalah balasan Juan padanya? Hingga dia merasa seperti wanita rendahan yang mau mengobral tubuhnya hanya demi uang. Sepanjang perjalanan, Lucy men