Tiga Bulan Berlalu....
Hubungan Angga dan Dea kian membaik. Dea mulai menerima kembali kehadiran Angga sebagai temannya. Raka pun sudah mengenal Angga. Dea yang mengenalkannya sebagai teman. Dan Raka sama sekali tidak curiga jika Angga adalah masa lalu Dea. Dea bersyukur untuk itu.
"Mas..."
"Hem? Kenapa?"
"Aku mau minta izin Mas."
"Izin? Izin apa?"
"Bolehkah aku bekerja kembali?" Raka mengernyitkan keningnya.
"Kerja? Apa uang--" belum sempat Raka melanjutkan ucapannya, Dea memotongnya dengan meletakkan telunjuknya di depan bibir pria itu.
"Bukan masalah uang, Mas, hanya saja aku bosan. Aku juga nggak enak sama Mas, ada Ayah yang harus aku nafkahi, Mas...."
"Berapa kali aku bilang sama kamu, ayah kamu berarti ayah aku juga. Sudah jadi kewajibanku untuk memberi uang pada Ay
