Tiga Puluh Satu

1102 Words

Vhena memasuki apartemennya, beberapa kali ia harus bertemu klien penting dan melaporkan hasilnya langsung ke perusahaan. Tidak kali ini saja ia mendapatkan banyak pekerjaan, setelah cuti beberapa hari, ia kembali bekerja dan sudah menumpuk segudang pekerjaan. Tidak ada orang di dalam apartemen membuatnya merasa lega, setidaknya Daniel tidak akan bertanya. Melepas sepatu dan pakaiannya, Vhena segera ke kamar mandi dan membasuh wajahnya dengan air. Ia beranjak ke guyuran air shower, meredakan sakit di kepala sampai ia ingin membenturkannya saja ke dinding. Bagaimana bisa ia bertemu dengan dua orang menyebalkan yang mampu mengusik hidup damainya. Para orang yang terlalu kaya itu benar-benar membuatnya muak, ia sudah seperti dipermainkan oleh mereka yang memiliki segalanya.  Apa salahnya?

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD