“Jangan banyak-banyak, Ma. Aku bawa koper satu, ih. Nanti timbangannya banyak. Males ngurus bagasi.” Aku mulai melemparkan protes ketika Mama tiba-tiba meneleponku untuk beli banyak oleh-oleh karena besok Om Aji dan Om Danu akan menginap di rumah. Mereka berdua adalah kakak kandung Mama. Ya, Mama sendiri yang perempuan. “Beli koper lagi aja, terus nambah bagasi. Kalau budget dari rumah sakit enggak ada, nanti Mama ganti. Mumpung kedua Om-mu lagi kompak bisa main ke rumah kita. Kapan lagi, coba?” “Iya, deh, iya. Beli berapa jadinya?” “Minimal banget buat mereka tiga bapkpia dengan rasa berbeda. Sama beli apa lagi gitu, Ris. Jangan bakpia aja.” “Ada abon gulung yang enak di sini. Asli Jogja. Mama mau?” “Iya, itu boleh. Pasti pada seneng. Apalagi Om-mu alumni situ.” “Om Danu doang yang