17. Viana..

2271 Words

Dua kali dua puluh empat jam, akhirnya Vivi siuman dari istirahat panjangnya. Satu hal yang membuat Vivi ketakutan seketika yakni, perutnya yang kini telah kembali seperti semula. Seperti dahulu sebelum ia menyadari kehamilannya. Dapat dikatakan kini perutnya normal. Lantas, dimana jabang bayi yang selama ini selalu menemaninya? Mencoba menggerakkan badannya ke samping guna mencari seseorang yang dapat menjawab pertanyaannya tadi, susah payah Indira menahan kesakitannya. Jahitan yang berada di perut bagian samping kiri membuatnya sedikit susah bergerak. Mungkin karena ini merukan jahitan barunya. Wajar saja. “B-bu…” Untunglah sosok Bu Rumana—wanita yang selama ini telah ia anggap seperti ibunya sendiri itu tengah tertidur di sofa. Rupanya saking nyenyaknya beliau hingga tak mendengar

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD