LAV tidak bisa memutar waktu untuk mengulangi semua yang telah terjadi dan ia tak seharusnya larut dalam penyesalan atas keputusan yang telah ia buat sendiri. Benar, menjadi teman tidur Lion adalah keputusannya. Tak seharusnya ia menyesal, karena sejak awal dia sudah tahu semua konsekuensi yang akan ia dapatkan kemudian. Love memegangi map berisi kontrak perjanjian mereka di tangannya, membaca berulang kali, lalu menyembunyikan map itu di koper yang ia simpan di atas almari. Ditatapnya Lion yang masih tertidur, lalu ia mulai melangkah mendekati. 'Gue suka sama lo,' batinnya sembari membelai rambut Lion yang jatuh berantakan menutupi wajah tampannya, tapi lo nggak mungkin bisa jadi milik gue. Lav menghela napas kasar, dengan perlahan dia memajukan wajahnya hingga berada di dekat telinga