FS • 09

973 Words

TUBUHNYA terasa kaku saat melihat Drake berdiri di sebelah pintu masuk. Wajah tampan laki-laki itu terlihat kusut, kantung matanya cukup tebal agak sedikit mengganggu, rambutnya yang biasanya dijabrik asal-asalan, kini terlihat semakin berantakan. Lav berhenti melangkah saat Drake menoleh ke arahnya. Tatapan sayu laki-laki itu benar-benar membuat Lav tidak nyaman. Drake terkenal bedigasan, dia suka bikin ulah, tatapan tajam dan makian selalu terkenal menjadi trademark seorang Drake Alcander di sana. Namun, kali ini, semuanya hilang. Semuanya lenyap. "Weit! Datang lagi!" Suara Tama menyentaknya. "Ada apa, sih? Gue kepo banget, lo udah bisa sampai sini lagi?" Drake bangkit, dia berjalan mendekati Lav yang hanya diam saja menatapnya. "Bukan urusan lo." Drake menatap Love lembut. "Bisa bi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD