POV Anyelir Aku kehilangan bayiku karena keteledoranku. Ah tidak, sebenarnya aku sudah berusaha sangat hati-hati saat beraktivitas dan aku pun sudah meminta izin pada Ferdi saat melakukan live promo di sosial media meski dengan rengekan. Tapi ternyata Allah berkehendak lain pada kehamilanku. Dan kujadikan ini sebagai sebuah teguran karena mungkin aku terlalu ngoyo bekerja. Padahal tanpa bekerja pun, uang bulanan dari Ferdi dan Adi sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhanku dan anak-anak. Aku masih menangis di pelukan Ferdi karena kehilangan bayiku. Aku benar-benar terpukul akan hal ini dan tak henti-hentinya menyalahkan diri sendiri. Berkali-kali aku meminta maaf pada Ferdi karena tidak bisa menjaga calon buah hati kami. “Maafkan aku ya, Abang. Aku nggak bisa menjaga anak kita,”