“s**t!” Maki Andrean sembari memukul roda kemudi dihadapannya. Ia tidak tahu apa yang sekarang hatinya rasakan. Marah?! Sudah pasti ia marah. Ingin mengamuk?! Jangan tanyakan lagi seberapa ingin ia melayangkan pukulan di wajah Daniel hingga pria kurang ajar itu babak belur ditangannya. Andrean cemburu? Benar. Itu adalah jawaban paling tepat dari semua perasaan yang bisa ia jelaskan. Dengan mata kepalanya sendiri, ia menyaksikan bibir wanitanya di jamah. Hal seharusnya hanya boleh dirinya lakukan. Anisa!– nama penyihir yang berhasil menghancurkan hidupnya dalam sekejapan mata. Melihat respon wanita itu yang biasa saja ketika Daniel mengeksplorasi tubuhnya membakar seluruh kewarasan Andrean. Serasa ada bensin yang sengaja disiramkan secara sengaja untuk benar-benar melalapnya pada ap