Ucapan Semanis Madu

1162 Words

“Ndre!” “Sayang,” Andrean mencekal lengan Anisa agar wanita itu tak berhasil meloloskan diri. Mereka membutuhkan bicara empat mata. “Tolong.. Jangan menghindar kayak gini. Please Anisa,” pintanya setengah mengiba. Selamanya ia tidak akan bisa tidur tenang jika Anisa masih bermain petak umpet seperti yang wanita itu lakukan sekarang. “Aku janji nggak akan ngungkit kemungkinan terburuk lagi kayak di apart Zidan. Aku cuman pengen kita ngobrol. Aku kangen, Sayang. Kamu nggak kasihan sama aku?!” Anisa meremas sling bag di depan dadanya. Andrean dan intonasi menyayat pria itu tak pernah gagal dalam mempengaruhi dirinya. Sama persis setiap kali mereka bertengkar dulu, ia akan luluh dengan cepatnya hanya karena mendengar permohonan penuh penderitaan laki-laki itu. “Mau ya? Nis?!” Andrean menga

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD