"Iya, kamu memang Tirta," lanjut sang perempuan cantik setelah mengamati Tirta dari jarak dekat. "Astaga, aku hampir tidak mengenalimu tadi." Setelah yakin bahwa apa yang ia yakini benar adanya, perempuan cantik itu menarik kursi di samping Tirta. Padma mengamati interaksi satu arah si perempuan cantik, yang sama sekali tidak direspon oleh Tirta. Tirta tidak bereaksi apa pun atas kehebohan perempuan cantik tersebut. Ia tetap makan dengan tenang. "Kok kamu diam saja sih, Tir? Aku ini Virliana Syamsir alias Anna. Masa sih kamu tidak mengenaliku?" Perempuan cantik nan langsing itu bernama Anna rupanya. "Kamu bersikap acuh begini, jangan-jangan karena kamu masih marah padaku yang menolak cintamu dulu ya?" ujar Anna manja. "Uhuk!" Padma terbatuk. Ia sama sekali tidak menyangka kalau An