25. si Muka Dua.

1717 Words

"Makan yang banyak ya, Ma. Jangan malu-malu." Bu Nani menambahkan lauk ke piring Padma yang sudah kosong. Saat ini mereka makan bersama di ruang makan. "Sudah cukup, Bu. Jangan ditambah lagi." Padma menahan tangan Bu Nani yang ingin menambahkan lauk lagi ke piringnya. "Iya, Ma. Makan saja. Menambah beberapa kilo kalori, tidak akan berpengaruh banyak padamu. Namanya juga sedang berpesta," celetuk Erina sambil tertawa. Padma terdiam. Erina menyindirnya dalam bentuk canda. "Kalau kamu tidak bisa bicara yang baik-baik, mending kamu diam saja, Rin." Tirta menegur Erina. Setelah puluhan tahun bersama, baru kali inilah ia ilfeel pada sikap Erina. "Astaga, Tir. Aku cuma bercanda lho. Serius amat. Iya 'kan, Mbak?" Erina melayangkan tatapan tidak mau dibantah pada Padma. Padma diam saja. Ia ti

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD