bc

A Fake Relationship (completed)

book_age18+
2.8K
FOLLOW
101.4K
READ
dark
possessive
contract marriage
love after marriage
arrogant
dominant
badboy
bitch
CEO
bxg
like
intro-logo
Blurb

Warning [21++] Mohon untuk membaca peringatan sebelum menjudge

Seorang gadis yang ingin menggeluti dunia bisnis terjebak kedalam pernikahan yang berdasarkan atas kesepakatan kerjasama.

Dara, gadis berusia 22 tahun ini harus menanggung sebuah sakit secara batin karena menemukan fakta kesalahan di masa lalunya sebagai selingkuhan seorang pengusaha menyebabkan dirinya kini dalam masalah besar.

Dara terus mendapatkan siksaan dari Arka yang tidak lain adalah suaminya sendiri. Meskipun pernikahannya karena sebuah kesepakatan, ternyata Dara memiliki perasaan untuk Arka sedangkan Arka menaruh dendam padanya sedari mereka belum menjadi partner bisnis.

Dara berusaha membayar kesalahannya dengan menyerahkan seluruh harta miliknya pada Magda, kakak kandung Arka yang juga istri dari pengusaha yang pernah menjadikannya selingkuhan.

Untuk membayar semuanya Dara tidak hanya kehilangan harta berupa uang dan kehidupan mewah, ia juga kehilangan seorang putri yang harus ia serahkan pada Magda.

chap-preview
Free preview
Bagian 1
"gak usah kaget ini manusia bukan setan" ujar Arka tanpa menoleh pada Dara "Maaf aku kira gak ada orang" ucap Dara "Kenapa Gak tidur?" tanya Arka yang tengah menghisap rokok dicapit jarinya seraya memandang langit yang gelap "Ehm, itu anu" bingung ragu Dara "Karena dengkuran nya Asher dan Danish" ucapnya dianggukan Dara "Emang dia selalu sedingin ini yah. Udah kenal beberapa bulan aja masih sama sikapnya" batin Dara dalam hening seraya memperhatikan Arka yang menikmati rokok nya "Kenapa lebih milih Om Ega ?" Tanya Arka memecahkan keheningan namun membuat Dara terkejut hingga susah menelan saliva nya sendiri "Hah m-maksudnya ?" Kejut Dara "Asher udah cerita semua" singkat Arka "Ehm, aku gak pernah bilang kalau lebih milih om Ega" jawab Dara "Memilih bukan berarti hanya dengan mengatakan" sahut Arka "Apa yang membuat mu mempertahankan dia" "Entahlah, tidak bisa dijelaskan" jawab Dara Arka yang langsung menatap mata Dara dan semakin mendekt padanya membuat ia susah menelan saliva nya Tiba-tiba saja sebuah kecupan mendarat di bibir Dara membuatnya membulatkan mata "Kenapa" bingung Dara "Entahlah, tidak bisa dijelaskan" jawab Arka yang kemudian pergi meninggalkan Dara yang masih kebingungan di balkon ---- "Sini Dar makan bareng" ajak Asher dianggukan Dara "Nyenyak banget ya tidur mu sampai jam segini baru bangun" tanya sindir Asher "Gimana mau nyenyak kalau kalian tidur aja masih berisik, yang ada dia gak bisa tidur" sahut Arka "Gak bisa tidur gimana ?! jam setengah 8 baru bangun gini" balas Asher "Dia semalem tidur jam 2" jawab Arka "Hah kok lu tau mas ?" Sahut tanya Danish "Semalem dia tidur kamar gue" jawabnya yang kemudian pergi meninggalkan mereka bertiga di meja makan "Beneran Dar ?" Tanya Asher dibenarkan Dara "Tidur berdua ?" Sahut Danish yang juga menatap serius padanya "Gak kok. Aku sendiri" jawab Dara "Nah semalem dia tidur mana ?" Tanya Danish "Dikamar bareng kalian mungkin" "Gak mungkin ahh, yang ada dia gak akan bisa tidur kalau tidur bareng kita" sergah Danish "Ya mana gue tau" jawab Dara "Di ruang kerja mungkin" lanjut Dara "Tidur di sofa ? Gak mungkin, yang ada paginya ngoceh badan sakit" sahut sergah Asher "Ya gak tau lagi" ucap Dara Flashback on Setelah beberapa menit meninggalkan Dara yang masih berada di balkon Arka kembali untuk mengajak Dara tidur di kamar pribadinya Karena ia tau Dara tidak mungkin bisa tidur kembali hingga pagi karena dengkuran Asher dan Danish yang saling bersahutan "Pakai aja selimutnya kalau kedinginan. Kamu bisa tidur di sisi kanan aku disisi kiri" ucap Arka "Santai aja, udah biasa sama cowok kan" lanjutnya. Dara yang malu hanya bisa menghela nafas kasar "Dasar Asher mulut nya kayak slime, lentur banget. Udah jadi mantan aja apa yang aku ceritain ke dia, dia ceritain ke temennya" batin Dara Flashback off "Dar, hari ini jadi mulai private ?" Tanya Asher "Iya jadi" "Jam berapa ?" Tanya Asher "Paling bentar lagi pengajar nya dateng" jawab Dara "Balik ke kos jam berapa ?" Tanya Asher "Paling habis private aku balik ke kos, soalnya harus kerja siang" balasnya "Yah gua paling baru selesai sore Dar" "Tenang, aku bisa naik ojek online nanti" balas Dara "Yaudah, ntar kabari aja. Kalau bisa ya gue antar" ucap Asher dianggukan Dara ---- Kling "Dimana ?" "Klinik" balas Dara "Pulang jam berapa ?" Tanya Asher dalam pesan singkatnya "Jam 10 malam" "Aku jemput ?" "Tidak perlu, aku bisa naik ojek online" "Besok masih ada private kan, apa tidak sebaiknya kamu menginap di basecamp ?" "Ouh iya aku hampir lupa yang satu itu" balas Dara "Kamu lupa atau memang sengaja tidak mengingat ? Yasudah aku akan menjemputmu di klinik" balas pesan Asher Dara memang tengah membangun usaha baru nya yang dibantu oleh ketiga temannya tersebut namun ia juga masih bekerja di sebuah klinik hewan. Tin tin "Dok, saya sudah dijemput. Bisa kita pulang sekarang ?" Tanya Dara "Tunggu sebentar Dar, saya masih membereskan berkas. Kita keluar bersama" ucap Dokter jaga yang tengah bersama Dara Setelah Dokter tersebut membereskan berkasnya mereka segera keluar "Lama banget, katanya jam 10. Ini sudah lebih 25 menit" protes Asher pada Dara yang baru saja memasuki mobilnya "Tadi tunggu Dokter Dinda membereskan berkasnya dulu" jawab Dara "Ngapain ditungguin ? Kalau sudah waktunya pulang ya pulang saja" "Bawel banget sih kamu, kalau ngoceh terus mendingan tadi kamu tinggalin aja" kesal Dara "Lagian kerjaan gak jelas gini masih kamu belain" celetuk Asher "Kalau gak gini mau makan apa aku ?" Jawab Dara "Heh stupid, lu punya rumah besar, punya usaha besar, punya uang banyak di bank. Kenapa harus kerja yang gaji nya saja 0,1 persen dari penghasilan usaha mu" geram Asher "Hem kamu tau kan aku masih awam di dunia bisnis dan lagi aku tidak punya kemampuan di dunia itu. Mempelajarinya saja susah, percuma juga uang di bank banyak kalau hutang juga masih banyak" jawab kesal Dara "Biarlah mas Arka yang bertanggung jawab sementara ini sampai aku benar-benar siap menjalankannya. Aku takut kejadian sebulan lalu terulang lagi. Kamu tau kan kerugian usaha ku hampir 50 juta hanya karena aku yang memimpin dalam waktu satu bulan" lanjutnya "Hem terserah kamu aja lah. Itu milikmu, usaha mu, uang mu, dunia mu. Aku hanya membantu yang aku bisa" pasrah Asher yang mengemudi "Mau beli makan dulu ?" Tanya Dara "Gak" "Lah kenapa berhenti di MCD ?" Bingung Dara "Kebelet" singkat Asher "Tunggu di mobil aja, aku cepet kok" ucap Asher sebelum pergi "Hem" "Katanya bentar, lama banget woi hampir setengah jam. Kau kencing batu ?" Protes Dara setelah Asher kembali "Kebelet banget gak tahan" "Kenapa juga gak di pom tadi saja, kenapa harus putar-putar cari MCD dulu tadi" lanjut kesal Dara "Aku gak bisa buang air besar di pom kadang toilet nya kotor" jawaban Asher membuat Dara menganga "K-kau berak di MCD ?" Tanya Dara di dehumkan Asher sontak Dara pun tertawa "Kenapa ?" Tanya Asher "Kau gila ? Ke MCD cuman buang air besar ?" Dianggukan Asher "Gak malu ?" Tanya Dara "Lebih malu lagi kalau aku sampai kepirit di mobil" jawab Asher semakin membuat Dara tertawa "Berhenti tertawa ! Tawa mu berisik !" Kesal Asher bukannya menghentikan tawa Dara semakin terpingkal-pingkal "Ada apa ?" Tanya bingung Danish melihat Dara yang sejak datang ke basecamp terus saja tertawa "Dia ketawain gue tadi berak di MCD" sahut Asher "Kepirit ?" Singkat Danish "Ya gak lah begok, cuman numpang berak di toilet nya" bantah Asher "Ouh, terus ?" "Yah aneh aja masa sepanjang perjalanan itu banyak banget pom kenapa juga harus cari MCD cuman buat numpang toilet. Kan malu yah numpang berak doang di restauran" sahut Dara menjawab kebingungan Danish "Ouh, lu belum tau kalau kita gak bisa berak di pom karena dia gak bisa di closet jongkok" terang Danish "Kan ada juga yang closet duduk di pom" sahut Dara "Kalau pun ada, dia juga gak bisa kan pom itu terlalu sering orang numpang dan belum tentu petugasnya membersihkan dengan benar. Kalau restauran seperti itu kan pasti dapat kritikan kalau toilet nya kotor jadi pasti bersih" jelas Danish kembali "Ouh. Jadi kalian bertiga seperti itu semua" tanya Dara yang dianggukan Danish dan Asher, Dara yang mendengar penjelasan itu semakin tidak bisa berhenti tertawa ---- Arka yang baru saja memasuki dapur terkejut saat melihat Dara tengah menikmati kopi seraya berdiri membelakanginya "Sial gue kira setan lu" celetuk Arka dibalas senyum tipis nya "Gak bisa tidur lagi ?" Tanya Arka dianggukannya "Udah tau kalau disini gak bisa tidur, masih aja sering nginep sini" ucap Arka seraya mengambil air di lemari pendingin "Abis mau gimana lagi besok ada private" terang Dara "Tidur rumah lu sendiri kan bisa. Lagian cuman di sebelah aja" jawab Arka "Gak berani, rumahnya terlalu besar. Tidur sendirian sama tumpukan barang gitu yang ada malah pingsan disana" jelasnya "Hem, ayo" ajak Arka "Kemana ?" Tanya Dara "Ke kamar ku lah, mau begadang lagi ?" Jawab nya "Emang gak apa ?" Yakin Dara "Gak usah sok polos udah pernah juga tidur kamar ku kan" celetuk Arka, Dara pun hanya menelan salivanya sendiri dan mengikuti langkah kaki Arka Setelah beberapa jam di kasur, Dara hanya bisa mengedipkan matanya karena tidak bisa tidur bahkan sebenarnya ia sangat mengantuk "Berhenti menatap langit-langit, tidurlah" ucap Arka yang masih menutup mata "Hah" bingung Dara yang langsung terbangun menatap wajah Arka yang berbaring disampingnya "Ouh maaf aku kira mas Arka sudah tidur" sesalnya setelah Arka membuka mata dan langsung menangkap tangan Dara yang tengah mengayun tepat didepan wajah nya "Gimana mau tidur kalau kamu terus gerak" "Hah, oh maaf" ucap Dara bukan menjawab Arka justru menjatuhkan tubuh Dara disampingnya dan merangkulnya "Tidur lah" ucap Arka "Gimana mau tidur kalau jantung nya deg deg an gini. Buset ini yang ada begadang sampai pagi" batin Dara yang menutup mata rapat-rapat Cup Kecupan mendarat di bibir Dara sontak membuatnya membuka mata lebar. Dara hanya terdiam saat Arka mencium bibirnya dengan lembut dan memberikan rasa wine di mulutnya Perlahan Dara menutup mata mengimbangi ciuman Arka dengan hangatnya seraya membalas pelukan Arka "Maaf" ucap Dara seraya melepaskan pelukannya setelah Arka melepaskan ciuman mereka Tanpa berkata-kata Arka terus merangkul tubuh Dara menenggelamkan wajah Dara di dada bidang miliknya mengusap rambut Dara dengan lembutnya "Tidurlah, aku tidak akan melakukannya" ucap Arka meyakinkan Dara ---- "Pagi princess suka banget bangun siang bolong" sindir Danish "Maaf" ucap Dara "Tidur kamar mas Arka lagi ?" Tanya Danish dianggukannya "Semalem lu tidur mana mas kalau Dara tidur kamar lu ?" Tanya Asher "Tidur mana aja bisa, ini kan rumah gue" jawab Arka "Hehh paling juga tidur dikamar lain" gumam Danish "Emang disini ada kamar lain ?" Tanya Dara "Ya jelas ada lah. Rumah segede ini mana mungkin kamar cuman dua. Lihat aja rumah nya 4 lantai pakai lift ruangan banyak. Kamu kira semuanya buat kantor ya gak lah. Lantai tiga ini emang di khususkan buat tempat tinggal nya dia. Hitung aja ruangan di lantai ini ada tujuh sampai delapan ruangan. Yang kamu tau ruangan apa aja, nah sisanya itu kamar" terang Danish. Dara hanya membulatkan mata seraya menelan salivanya "Lah terus kenapa gue tidur di kamar dia berdua ? Tau gitu gue bisa tidur kamar lain kan atau gak dia yang tidur di kamar lain" batin Dara seraya menatap tajam pada Arka Bukannya Arka tidak mengatahui tatapan Dara ia hanya tidak mengatakan apa pun dan tersenyum tipis seraya menikmati sarapan nya "Kenapa gak bilang kalau ada kamar lain ?" Tanya Dara setelah menutup pintu ruang kerja Arka "Kamu gak pernah tanya kan" jawab nya "Kan mas bisa aja langsung nyuruh aku tidur kamar lain kalau aku gak bisa tidur di basecamp kan. Kenapa harus ke kamar mu ? Kenapa juga harus seranjang ? Kenapa gak kepikiran buat mas pindah kamar ?" Protes Dara Arka menghela nafas kasar dan meletakkan bolpoin nya dengan keras sontak Dara mulai susah menelan saliva bergidik ketakutan melihat sikap Arka yang ia tahu sedikit kesal padanya "Yang pertama, kamu gak pernah tanya ada kamar lain gak. Yang kedua, kamar itu milikku jadi gak ada keharusan buat aku pergi dari kamar ku. Yang ketiga, masih untung kamu aku ijinin nginep disini masih ngoceh. Tau gitu semalem aku lempar aja kamu dari balkon kamar. Tidur di taman depan" jawab beruntun Arka "Yahhh gak gitu juga kali bos. Anak orang ini mau main lempar aja" protes Dara Tok tok tok "Masuk" "Mbak, pengajarnya sudah datang" ucap seorang wanita salah satu karyawan Arka "Iya terimakasih" "Tunggu" Dara yang akan keluar ruangan segera dicegah Arka "Ada apa ?" Tanya Dara "Sini" pintanya kemudian Dara mendekat padanya Tiba-tiba saja Arka mengecup bjbir Dara sontak membuat Dara kebingungan "apa lagi ini ?" tanya Dara dengan penuh tanda tanya di kepalanya "Buat penyemangat" jawab Arka seraya duduk kembali di kursi kerja nya "Sudah sana buruan" ucap Arka yang melihat Dara masih berdiri di depannya Setelah menghela nafas kasar pergi meninggalkan ruangan Arka "Dikata aku boneka nya apa. Disamain sama selir-selir nya itu. Main peluk main cium sembarangan. Gue juga kenapa lagi main terima aja. Aduh jatuh harga pasaran gue kalau kayak gini. Tuhan ini urat malu berasa mau putus ehh malah saraf badan gue gak bisa dikendaliin diem aja" gumam Dara yang tengah berjalan menuju ruangan nya "Siang nona Dara" sapa pengajar yang telah menunggunya "Siang mbak, maaf ya sudah menunggu lama" balas Dara "Gak kok mbak" jawabnya "Sudah bisa dimulai ?" Tanya yakin kan pengajar itu dianggukan Dara ---- "Sudah selesai ?" Tanya Arka yang menghampiri Dara di ruangannya "Sudah, dari tadi kali" jawab Dara "Mau aku antar ?" Tanya Arka "Hah ? Antar kemana ?" Bingung Dara "Gak kerja ?" "Ouh iya aku lupa. Aku ambil tas dulu diatas. Ouh iya mas Arka aku bisa minta uang di kantor seratus ribu gak, kantong kering banget buat ojek kesana" ucap Dara "Iya, ambil tas buruan" perintah Arka dianggukannya Setelah mengambil tas di basecamp, Dara yang baru saja keluar rumah megah tersebut langsung di tarik Arka untuk masuk ke dalam mobilnya "Ehh mau ngapain ?" Tanya Dara seraya menutup bibir dengan kedua tangan saat Arka mendekat padanya "Gak usah mikir aneh-aneh" balas Arka yang memasangkan seatbelt untuk Dara "Gimana gak mikir aneh-aneh kalau dia sendiri termasuk orang aneh" gumam pelan Dara yang didengar Arka dan disenyumkan nya

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Partner in Bed 21+ (Indonesia)

read
2.0M
bc

HOT AND DANGEROUS BILLIONAIRE

read
570.4K
bc

Call Girl Contract

read
323.1K
bc

Love Me or Not | INDONESIA

read
533.6K
bc

I Love You Dad

read
282.8K
bc

See Me!!

read
87.9K
bc

Yes Daddy?

read
798.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook