Bagian 2

1931 Words
"kalian pada ngapain disini ?" Tanya Dara "Husstt" sahut Asher dan Danish secara bersama Karena merasa penasaran Dara pun ikutan mengintip di balik jendela kamar yang berada di balkon "Gila ya lu pada ?!" Teriak Dara yang langsung dibungkam oleh Danish "Heh diem bisa gak, kalau gak mau ikutan nonton mendingan lu balik kamar deh" ucap Danish seraya berbisik "Itu ngapain lagi mas Arka, kalian juga ngapain lihat gituan" heran Dara yang ikutan berbisik "Live streaming" singkat Danish "Ehh btw ngapain kamu ikutan nonton ? Udah masuk sana, cewek gak baik nonton ginian" sahut Asher "Idih gaya lu kayak gue polos aja" kesal Dara "Ntar dosa mata lu liat ginian" balas Asher "Dosa juga gue yang nanggung" jawab Dara "Yaudah terserah" pasrah Asher yang kembali melanjutkan penguntitan mereka Setelah hampir 10 menit lamanya  menguntit, mereka pun kembali ke kamar basecamp yang terletak tepat disamping kamar Arka "Lah bego banget gue, tadi kenapa gak sadar kalau posisi gue sekarang lagi gak strategis banget. Dirumah gedongan yang jauh dari daerah asal bareng tiga cowok pula. Aduh begok begok begok" batin Dara yang mulai waspada dengan menutupi sebagian tubuh nya dengan selimut serta rasa deg-degan yang teramat "Lu kenapa Dar ?" Tanya Asher "Hah ? Apanya ?" Bingung Dara "Dari tadi kayak khawatir gitu ?" "E-enggak kok" ragu Dara Ceklek Melihat Arka memasuki kamar tersebut Dara langsung menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut "Santai aja kali, dia juga tau" ucap Danish Dari balik selimut Dara kebingungan dan hanya menutup rapat-rapat matanya Srettt Selimut yang dikenakan Dara pun dibuka oleh Arka "Gue tau lu tadi ikutan mereka ngintip" ucap Arka dengan wajah datarnya Dara tanpa mengeluarkan ekspresi yang berlebih pun kebingungan dengan tingkah mereka yang super terbuka satu sama lain bahkan tanpa rasa sungkan dan malu "S-semuanya ?" Tanya ragu Dara dianggukan Arka "Gila bener mereka ?!" Batin Dara "Lain kali gak usah ikutin mereka, ntar sesat sendiri kamu" ucap Arka. Dara hanya mengangguk dan menelan saliva nya dengan keras "Gak bisa tidur lagi ?" Tanya Arka dianggukan Dara "Ayo" ajak nya "Kemana ?" "Kemana lagi ?" Balas Arka Dara pun teringat apa yang telah ia lihat melalui jendela kamar milik Arka sore ini. "E-enggak perlu deh, a-aku coba tidur di basecamp saja" ucap nya yang kemudian mencoba pergi tapi ditahan oleh Arka "Takut ?" Tanya Arka "T-takut apa ? Haha e-enggak kok" jawab ragunya Arka mulai mengulurkan tangan mengalung pada leher Dara dan tangan lainnya mengangkat dagu Dara untuk langsung bertatapan dengan nya. Ia mencium Dara secara perlahan dan membuat wanita dihadapannya membulatkan mata. Arka mengulum bibir Dara memberikan sensasi nikmat dan nyaman untuknya. Dara perlahan menutup mata dengan santainya, mengikuti alur yang diberikan Arka Permainan yang diberikan Arka mulai liar, ia menggendong tubuh Dara tanpa melepaskan ciumannya. Arka membawanya ke kamar pribadi nya dan meletakkan tubuh Dara secara perlahan. Merebahkan tubuh Dara dan dirinya yang berada di atas Dara Setelah akal sehat Dara mulai kembali  tersadar, ia membuka matanya dan mendorong tubuh Arka hingga terjeda dengan dirinya. "M-maaf" ucap Dara yang kemudian bangun dari ranjang dan berusaha pergi dari kamar namun ditahan oleh Arka "Disini aja, No more" ucap Arka memeluk tubuh Dara Dara tidak tinggal diam, ia melepaskan pelukannya dan pergi meninggalkan Arka "Pagi putri tidur" ucap Asher melihat Dara yang baru saja membuka mata "Hah, aku ketiduran sudah jam berapa ini ?" Tanya Dara "Jam 12" sahut Danish "Haduh, aku bisa telat ini masuk kerja" gumam nya yang bergegas untuk membersihkan diri "Ash, mau anterin ke tempat kerja gak ?" Tanya Dara setelah membersihkan diri "Huh, aku ada meeting setelah ini Dar. Maaf kamu naik ojek saja" jawab Asher "Yah, yasudah lah aku naik ojek aja" "Nunggu apa ?" Tanya Arka yang melihat Dara celingukan di depan pintu rumah "Abang" singkatnya "Abang siapa ?" Tanya Arka kembali "Abang *ojek" jawab Dara "Kenapa gak diantar Asher" "Dia sibuk" sinis Dara "Nah itu abang nya udah sampek, aku pergi dulu. Bye" ucap nya yang kemudian pergi ---- Kling "Dimana ?" Pesan Arka "Di klinik" balas Dara "Satu minggu bolos private kemana aja ?" "Gak kemana-mana cuman di kos dan klinik" "Lalu" "Lalu apa ?" "Kenapa gak kesini ?" "Jauh, aku tidak ada kendaraan. Bahkan uang sudah menipis" "Besok harus datang !! Kamu kira bolos bisa mengurangi biaya untuk private mu !!" "Ya" "Bawel banget sih, lagian siapa juga suruh dia bayar private buat gue. Gak tau apa tempat tinggal ku dan dia harus menempuh 45 menit. Bahkan angkutan umum saja tidak bisa dijangkau" gerutu Dara "Ada apa Dar ?" Dyah salah seorang teman kerja nya "Bukan apa-apa hanya masalah kerjaan yang di kantor milikku" jawab Dara "Ouh" "Kamu sudah memiliki usaha sendiri kenapa masih bekerja disini dan juga kenapa kamu masih saja kos ? Bukan kah disana kamu memiliki rumah mewah ?" "Ehm, ribet" singkat nya Tin tin tin "Eh itu mobil nya Asher bukan sih ?" Tanya Dyah "Ah iya, itu mobilnya Asher" ucap Dara yang langsung menghampiri mobil di depan tempat kerjanya "Ada apa ?" Tanya Dara dari luar jendela mobil "Ayo" ajaknya "Kemana ?" "Ke basecamp" "Aku masih jam kerja, baru pulang 15 menit lagi" terang Dara "Yasudah aku tunggu disini" jawab Asher "Terserah" singkat Dara yang pergi "Ada apa ?" Tanya Dyah "Tidak ada apa-apa, hanya menjemput" jawab Dara "Enak ya kamu sering di antar jemput mantan" ucap Dyah "Hahaha yang ada ribet, karena gak semata-mata hanya jemput pasti ada sesuatu" jelas Dara "Yah anggap saja kalau dia itu supir mu biar ribet nya gak berasa" gurau Dyah ---- "Lah katanya ke basecamp kok kita ke arah lain ?" Tanya heran Dara "Sudahlah kita liburan saja, besok hari libur mu kan ? Urusan mas Arka tenang biar aku yang urus" jawab Asher "Eh itu mas Danish bukan sih ?" Heran Dara melihat Danish berdiri di depan restauran siap saji Asher pun berhenti tepat di depan Danish dan ia pun segera memasuki mobil "Jadi kamu kemari tadi bersamanya ?" Dianggukan Asher "Memang kita mau kemana ?" Tanya Dara "Liburan ke Batu" sahut Danish "Apa kalian sudah berpamitan pada mas Arka ?" Tanya Dara "Untuk apa ?" Balas Danish "Bagaimana kalau dia mencari kita ?" "Kamu tenang saja, itu urusan kami" santai Danish "Yasudah terserah kalian" pasrah Dara "Eh terus kamu ngapain tadi nunggu di depan MCD ? Jangan bilang numpang berak doang ?" Tanya Dara "Enak saja, kamu gak liat aku bawa makanan banyak gini. Aku beli cemilan untuk kita dijalan" bantah Danish "Ouh ya aku kira kamu hanya numpang" jawab gurau Dara Mereka menempuh perjalanan kurang lebih 3 jam lamanya hingga sampai ke sebuah villa Setelah memasuki villa tersebut Dara terkejut melihat Arka yang tengah berada di halaman villa bersama seorang wanita yang asing untuknya "Lah, lah k-kalian" seraya menatap bingung Danish dan Asher "Kamu kira hanya kita bertiga ? Mana mungkin yang ada kita bisa di masak hidup-hidup sama mas Arka kalau pergi liburan tanpa pamit dia" jelas Danish yang membuat Dara hanya memutar bola mata kesal "Kalian jangan ribut saja, bantu aku memanggang" ucap Arka diiyakan ketiga nya "Bagaimana ?" Tanya Arka yang tengah duduk disamping Dara "Apanya ?" Bingung nya "Menurut mu ?" "Ngomong apa sih, bingung aku ?" Sergah nya yang kemudian pergi menghampiri Asher dan Danish yang tengah memanggang Mereka pun bercanda ria hingga pukul 2 dini hari, Dara yang kelelahan tertidur terlebih dahulu di kamar nya ---- "Papa, bolanya mana" teriakan anak kecil di ruang tengah villa membangunkan Dara "Kok ada suara anak kecil, bukannya ini villa milik mas Arka ? Dan mereka semalam mengatakan bahwa hanya kami yang ada disini ?" Gumam Dara Dara melihat disampinya Asher dan Danish yang masih tertidur "Pagi Dara, sudah bangun ? Mau makan ? Bibi penjaga villa sudah memasak untuk kita" sapa Franda wanita yang semalam bersama Arka "Ah iya terimakasih, aku akan mandi terlebih dahulu" ucap Dara Setelah membersihkan diri Dara ikut berkumpul bersama Arka, Franda dan seorang anak laki-laki ditengah mereka "Itu anak nya mas Arka" ucap Danish yang baru saja keluar kamar dan menyadari bahwa Dara tengah menatap anak laki-laki tersebut "Ouh, bisa banget Danish baca pikiran ku" batin Dara "Siapa yang nanya, gak peduli juga gak kepo" sergah Dara menatap Danish "Hahaha yakin ? Kelihatan banget dari wajah mu kalau kamu itu kepo setengah mati" ejek Danish "Memang iya ?" Tanya Dara pada Arka dan Franda dianggukan oleh mereka "Hehehe maaf" sesalnya "Tumben banget jam segini baru bangun ?" Tanya Dara "Gak ingat semalem minum sebotol habis. Gimana gak langsung tepar kita" jelas Danish "Hahaha karena minum apa  males-malesan karena libur ngantor. Biasanya juga minum, bangun juga masih pagi" sindir Dara "Yah bisa dibilang gitu deh" sahut Danish "Kita sebentar lagi mau keliling wisata di sini. Kalian bisa pergi kemana saja terserah kalian" ucap Arka "Kita siapa nih ? Gue diajak gak ?" Batin Dara "Dan, lu jaga tuh bocah. Anak orang awas hilang" ucap Arka "Huh siapa ? Gue ?" Seraya menunjuk dirinya sendiri "Iya mau siapa lagi ? Di kota sendiri saja hampir diculik om om gimana di kota orang" ejek Arka "Pasti Asher yang cerita, bener-bener mulutnya yah lentur banget" gerutu Dara ---- "Ehh Dar, gue gak pernah liat lo minum ?" Tanya Danish "Lo pikir gue onta bisa simpan air di punuk hah" kesal Dara "Gak bukan minum biasa maksud gue minum ini" seraya mengangkat botol wine didepannya "Hahahaha gila loe, gue emang gak minum gituan" jelasnya "Ouh, gak bisanya gimana ? Cepet mabuk atau gak pernah dan belum coba ?" Tanya nya kembali "Ehm kalau cepet mabuk gue juga gak tau, tapi gue belum pernah coba sama sekali sih. Cium baunya aja nyengat banget di hidung gue" terang Dara "Cobain deh dikit aja, enak kok" ucap Danish "Gila loe Dan, jangan ahh anak orang mau lo apain" gertak Asher "Iya bener kata Asher gue anak orang mau lo apain" sahut Dara "Yaelah lu udah nakal dari orok udah cobain dikit aja apa salahnya" sergah Danish "Lagian juga ini di basecamp, ada kita. Lu tenang aja kita jagain dan kalau ada apa-apa kita bawa ke rumah sakit dehh" lanjutnya "Hem, gak deh makasih. Walaupun ada kalian tapi kalian juga cowok gak bisa banget dipercaya" tolak Dara "Hah bilang aja lu cemen gak berani minum ginian. Nakal lo setengah-setengah" ejek Danish "Enak aja gue cemen, minum gini bukan apa-apa buat gue. Makan nasi basi aja gue telen apalagi cuman minuman gini" bantahnya mengambil gelas yang di genggam Danish Gluk gluk "Gue menang, buruan transfer 10 juta" ucap Danish Sontak Dara terkejut dan membelalakkan mata kesal. Danish mengeluarkan senyuman kemenangan karena telah berhasil memenangkan taruhan bersama Asher "Iya iya gue transfer sekarang" ucap Asher seraya mengeluarkan ponselnya "Taruhan yahh" bentak Dara dianggukan Danish "Gila lo pada, temen sendiri dijadiin taruhan" kesal nya "Bukan lo nya kali, taruhan keberanian lo" ucap Danish, Dara pun menyahut kembali gelas milik Asher dan menenggaknya "Dara" panggil Arka yang baru saja memasuki kamar "Apa loe panggil-panggil" bentak Dara seraya menunjuk Arka "Sejak kapan loe berani ngomong loe ke gue" geram Arka sontak membuat Dara hanya tertunduk "M-maaf" sesal Dara "Ikut gue" ajak Arka menarik Dara "Awas lu pada" ucap Dara menunjuk Danish dan Asher sebelum ia keluar kamar "Hahaha dasar bocah, minum sekali doang udah gak sadar. Bahaya banget anak ini" ucap ejek Danish Arka membawa Dara masuk ke ruang kerja nya yang berada di lantai dasar "Ini sudah malam mas, sudah jangan nyuruh kerja terus. Aku capek kerja mulu, masih muda pengen nya main, liburan, naik pesawat wusshh" ucap Dara yang mulai melantur "Siapa suruh kamu kerja itu " ucap Arka "Nah ini ngapain ke kantor" balas nya "Daripada di atas lo dikerjain mereka berdua mendingan gue ajak kesini" ucap Arka "Ouh" singkatnya Arka duduk di sofa dengan tumpukan kertas nya sedangkan Dara berkeliling ruang kerja Arka terhenti di depan PC kerja milik Arka "Wahh, ini kenapa Danish sama Asher di layar sebagus ini. Jangan-jangan mereka di culik sama manusia di dalam game PC" gumam Dara dan mulai menangis "Ada apa ?" Tanya Arka kebingungan melihat Dara "Hiks hiks Danish, Asher hiks" "Kenapa ?" Tanya Arka "Mereka diculik penjahat di PC" seraya menunjuk layar komputer "Dasar gila" gerutu Arka seraya tersenyum tipis "Mas Arka" panggil Dara dihadapan Arka menghalangi Arka untuk membaca berkas-berkas miliknya "Hem" singkatnya menatap kesal Dara Dengan cepar Dara mencium bibir Arka seraya menutup matanya dan membuatnya terdiam. Dara merangkul leher Arka dan duduk dipangkuannya perlahan diikuti Arka dengan menutup mata, merangkul punggung Dara dan melakukan ciuman yang mulai ganas Hingga tiba-tiba Dara melepaskan ciumannya "Kita impas, aku sudah mencium mu tanpa alasan seperti yang kamu lakukan padaku" ucap Dara tanpa sadar dan tertawa kecil "Bodoh" seraya menyentil jidat Dara "Auw sakit" gerutu nya Dara pun memberi kecupan kecil pada Arka "Hehehe itu sebagai permintaan maaf mu" gumamnya "Sialan bocah, minggir" kesal Arka melemparkan tubuh Dara di sofa "Kau membangunkan milikku" lanjutnya
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD