“Jadi? Kamu Gay?” tanya Erwin sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Menatap adik iparnya dengan tatapan tak terbaca, membuat adik iparnya kesal. “Haduh kakak ipar, ya enggaklah, kalau aku Gay ya gak mungkin aku berbuat intim sama adik kamu lah!” kata Rey dengan melotot kemudian memutar bola matanya dengan kesal karena tingkah kakak iparnya yang rese. “Lha tadi..” kata Erwin tak menyelesaikan kata katanya. “Maksudnya orang mengiranya begitu, saking gak pernah aku berhubungan dengan wanita. Emang aku punya type wanita yang tak jauh beda dengan adik kamu itu loh, manis, polos, cuek dan menggemaskan. Tapi biasanya wanita wanita yang deketin aku itu typenya ja**ng dan ngeselin. Sukanya nempel nempel, wajahnya dilabur kapur tebel. Jadinya ngeselin gitu. Jijik lah lihatnya. Apalagi y