Pagi hari itu adalah pagi yang cukup special, meskipun mereka sudah menikah, namun hari sabtu itu adalah hari dimana pesta pernikahan antara Rey dan Anjani dihelat. Kali ini adalah pesta ke dua yang dihelat di Jakarta, itulah kenapa Erwin harus datang, setelah ia melewatkan pesta syukuran pernikahan yang diadakan oleh keluarga Reyvandra, tentu ia tidak ingin melewatkan perhelatan pesta pernikahan adik kesayangannya. “Sudah siap?” tanya Erwin yang nyelonong masuk ke dalam kamar rias adiknya setelah para penata rias alias MUA yang disewa oleh mama Ai keluar dari kamar adiknya. “Ya kayak gini deh, mas!” Erwin melihat pantulan wajah adiknya di depan cermin, saat ini ia bukan seperti melihat adiknya yang dulu manja serta cengeng. Namun seperti putri cantik di istana dongeng. Erwin berdecak