Bab 40 – Bayangan di Balik Tirai

1000 Words

Pagi itu, Aruna terbangun dengan kepala berat. Matahari sudah menembus celah-celah jendela reyot rumah tua itu. Sesaat ia hampir lupa sedang berada di tempat persembunyian, tapi rasa dingin lantai semen yang menusuk kaki cepat menyadarkannya. Radit masih duduk di kursi, matanya merah karena semalaman tidak tidur. Ia menatap keluar jendela, seolah takut melewatkan satu gerakan kecil di luar. Ketika menyadari Aruna sudah bangun, ia tersenyum tipis. “Tidurmu nyenyak?” tanyanya. Aruna menggeleng pelan. “Aku mimpi buruk. Mimpi Karina datang ke sini dan menarikku paksa.” Radit bangkit, lalu duduk di sampingnya. “Itu cuma mimpi. Kita masih aman di sini.” Aruna menatap wajah Radit yang pucat. “Kamu nggak tidur sama sekali?” “Kalau aku tidur, siapa yang jaga kamu?” jawabnya singkat, membuat h

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD