Bab 14 – Jeratan Hukum

1072 Words

Pagi itu udara terasa berbeda. Matahari bersinar, tapi dingin merayap hingga ke tulang Aruna. Ia baru saja selesai membereskan kamar ketika suara bel pintu menggema keras. Tok! Tok! Tok! Biasanya suara itu berarti kurir atau tamu, tapi pagi itu suaranya terdengar lebih menekan. Aruna bergegas membuka pintu. Dua pria berjas hitam berdiri di depan, ditemani seorang polisi berseragam. “Selamat pagi. Ibu Aruna?” tanya salah satu dari mereka. Aruna mengangguk bingung. “Ya, saya sendiri. Ada apa, Pak?” Polisi itu menghela napas. “Mohon ikut dengan kami ke kantor. Ada laporan yang harus Ibu klarifikasi terkait tuduhan perzinahan.” Darah Aruna seakan berhenti mengalir. Perzinahan? Tuduhan itu kini benar-benar masuk ke ranah hukum? “Apa maksudnya? Saya tidak pernah…” Belum sempat ia menjela

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD