Bab 20 – Pertarungan Dimulai

1120 Words

Pagi itu, udara rumah terasa berat. Aruna duduk di tepi ranjang, menatap ponsel yang berisi bukti-bukti fitnah Karina. Hatinya campur aduk: takut, cemas, tapi juga bersemangat. Ia tahu hari ini bukan sekadar hari biasa; ini adalah hari di mana pertarungan sesungguhnya akan dimulai. Setelah berpakaian rapi, ia turun ke ruang tamu. Karina sudah duduk di sofa, senyum tipisnya menebar rasa dingin. Raditya duduk di seberang, wajahnya tampak acuh. Aruna menelan ludah, sadar bahwa ia tidak bisa mengandalkan suaminya saat ini. “Pagi, Kak Aruna,” sapa Karina dengan suara manis namun menusuk. Aruna membalas dengan anggukan tipis, menahan diri agar tidak terlihat gugup. Sepanjang sarapan, Aruna merasa setiap gerak-gerik dan tatapan Karina adalah jebakan. Ia mencoba bersikap biasa, tapi pikirannya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD