Zevanya duduk termenung di atas ranjang dengan wajah lesu. Saat ini Nani sedang duduk di pinggir ranjang dekat kaki Zevanya dan nampak sibuk membuka perban yang membalut telapak kaki Zevanya. Begitu perban sudah dibuka, ia kemudian membersihkan luka tersebut sebelum kembali dibalut dengan perban yang baru. Di tengah kegiatan Nani, beberapa kali ia mendengar helaan nafas berat drai mulut Zevanya. Ia kemudian melirik ke arah wanita itu yang raut wajahnya saat ini nampak begitu lesu. “Anda sepertinya sedang tidak senang, apa ada masalah?” Tanya Nani. Pertanyaan yang tiba-tiba diajukan Nani membuat Zevanya tersadar dari lamunannya dan menatap wanita yang tengah merawat lukanya itu. “Kira-kira bagaimana perasaan kamu Nani jika harus terkurung di suatu tempat bagaikan hewan di dalam kandang