"Cepat nikahi mereka berdua," ucap papa Dian, sambil mengelus d**a. "Sudah lah pa, mungkin Liam khilaf, besok juga Liam udah pulang ke New York," ucap mama Dian, menenangkan suaminya. "Ya, enggak bisa gitu ma, mereka harus di nikahi secepatnya. Mama lihat sendirikan mereka itu sedang melakukan apa," ucap papa berang. Mama Dian menarik nafas, "Papa tahu sendiri, emang ada kalau nikah itu langsung bisa besok. Ngurus ini aja kita enggak beres seharian, sampai kita minta bantuan pak RT, apalagi nikah besok," ucap mama. "Tapi enggak bisa gitu ma," timpal papa. "Sebaiknya papa panggil Liam nya aja, gimana, biar dia jelasin," ucap mama lagi. "Jelasin apa lagi ma, bahwa dia udah cium Dian gitu, mama gimana sih," "Terus papa mau gimana," "Ya, nikahin aja," ucap papa Dian. "Liam kan bilang

