Dian mencari ponsel, ia yakin tadi malam Ian menaruh di meja dekat lemari Tv. Dian mendapati apa yang ia cari, ternyata ponselnya ada di dekat sofa, terselip di bawah bantal. Oh Tuhan, ia harus segera bertemu dengan Lilis. Ia yakin Lilis mengenal Liam. Mereka berasal dari Indonesia, pasti ada perkumpulan di kedutaan. Terlebih Lilis mahasiswa aktif, ia pasti mengenal warga Indonesia yang berkeliaran di kota New York ini. "Sayang kamu ngapain," Dian lalu menoleh ke arah sumber suara. Ia memandang Liam dan Boy di sana. Sepertinya anjing jelek itu telah mengadu kepada temannya. Lihatlah mereka terlihat begitu akrab, dan mereka sepertinya sudah seperti satu team, yang siap mengeksekusinya. Dian memegang ponselnya, ia memperlihatkan kepada Liam. "Aku mau menghubungi temen aku, kasihan dia, d

