Mendengar curahan hati Aliya yang begitu hancur membuat air mata Kanaya jatuh. Ternyata, menjadi anak orang kaya dan memupunyai segalanya pun bisa membawa penderitaan tersendiri, seperti yang dialami Aliya. Terbelenggu oleh ambisi ibunya yang jahat, Aliya tak bebas mengekspresikan dirinya, hanya dipaksa mengejar impian yang bukan miliknya, menikahi pewaris kaya raya demi ambisi sang ibu. Kanaya merasa bersyukur memiliki ibu seperti Mama Karina, yang selalu mendukungnya tanpa memaksa, tanpa menaruh beban di pundaknya. Di mata Mama Karina, Kanaya adalah pemenang, apapun hasilnya. Sungguh, betapa malangnya Aliya yang harus hidup dalam bayang-bayang tekanan begitu besar. Kanaya teringat pepatah yang sering ia dengar, bahwa setiap orang memiliki masalahnya sendiri. Kita sering beranggapan rum