Buah Cinta

1391 Words

Edwin melepaskan pelukan hangatnya, lalu dengan lembut menggandeng tangan Karina, mengajaknya duduk di atas tempat tidur. Wajah Karina masih dipenuhi air mata, dan dia terlihat begitu rapuh. Edwin menatapnya dengan penuh kasih, tangannya terulur lagi untuk menghapus sisa-sisa air mata yang terus mengalir di pipi Karina. Hati Edwin berkecamuk, di satu sisi, dia dipenuhi ketakutan akan trauma yang belum hilang, tapi di sisi lain, dia tidak ingin meninggalkan Karina Dengan suara yang bergetar, Edwin memulai, "Rin... aku bingung. Perasaanku bercampur aduk. Aku takut kamu hamil dan mengalami apa yang Ida alami dulu, post-partum syndrome itu... Itu menghancurkanku... tapi..." Karina tak bisa menahan diri lagi. Suaranya pecah, terputus oleh isak tangis, "Win, aku akan kuat. Aku berjanji aku aka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD