Alisya berjalan di sekitar taman dengan langkah yang sangat nyaman, seolah tak ada satupun beban yang selama ini selalu memberatkan bahu dan langkahnya.
Besok adalah hari pernikahan keduanya, pernikahan yang ia lakukan bersama orang yang sama dan tentu saja bedanya sekarang sudah ada Gibran yang akan melindunginya dari serangan calon suaminya.
"Sya, di depan ada pohon." Kata Gerald seraya mengikuti langkah Alisya dari belakang, sudah dua hari ini Alisya mulai membiasakan diri untuk berjalan dan bermain di taman bunga yang sudah di siapkan calon suaminya khusus untuk dirinya itu.
Alisya merabakan tangannya ke depan, saat Alisya tak menemukan pohon atau apapun Alisya pun kembali melangkahkan kakinya ke depan dengan tangan yang masih terulur ke depan, hingga akhirnya Alisya bisa menggapain
