… Dia melirik Neo masih mengekori dirinya. “Kau boleh beristirahat,” ujarnya sambil mengambil berkas yang disodorkan ke arahnya. “Bisa kita berbicara sebentar, Tuan.” Neo menurunkan pandangan. “Baiklah. Ayo.” Adam pergi menuju balkon di sebelah sana sambil melirik keempat sepupunya sudah duduk di sofa, “Aku sebentar saja.” “Hhmm …” sahut Yovie mengangguk. Sementara yang lain hanya diam dengan anggukan. Berbeda dengan Efrash yang tidak mau tahu dan diam sambil membaca dokumen di tangannya. Melihat Adam sudah berada di balkon bersama Neo, dia pun membuka suara. “Kalian tahu kalau buku bertema rumah tangga selalu menyita perhatian penonton Indonesia. Kenapa dia menolak? Bukankah kita bisa mencoba dua atau tiga judul saja? Lagi pula, membangun Dreamer Star juga berawal dari hal yang s

