Panas di tubuh Naswa mulai mendominasi dan mengalihkan hormon Cortisol. Bukan panas yang mampu membuat suhu tubuh meningkat hingga menyebabkan marah, tetapi panas yang menghantarkan sengatan berbeda, yang mempengaruhi kinerja otak. Tubuh akan melakukan apa yang diperintahkan oleh otak. Sesaat dan seketika, otak mendapat dua cabang antara logika dan irasional. Tentu saja tubuh akan mengikuti perintah logika. Keadaan hening, senyap, dan pagi yang segar. Naswa sangat sadar dengan apa yang ia lakukan bersama Adam. Tapi ini ampuh memperbaiki apa yang memanas di hatinya. Namun, berbeda dengan Adam yang justru melepas penyatuan bibir mereka perlahan. Hingga Naswa menurunkan pandangan dan malu membalas tatapan Adam. “Mau lagi?” tanya Adam sambil membelai wajah Naswa. Dengan kepala masih merun

