*** Di hari yang sama, Adam menikmati waktu santai bersama istri dan keponakannya yang tertidur pulas. Ia memperhatikan guling yang memisahkan mereka agar kaki Azalia tidak lagi menendang perut Naswa seperti yang pernah terjadi. Ia tidak berhenti mengusap perut sang istri sembari mengecup bahunya. Perasaan sayangnya terhadap Naswa semakin besar. Bahkan ia sulit menjelaskannya dengan seuntai kata. Sejak kemarin, Azalia tidak pernah berhenti menyuruh dirinya untuk memanjakan Naswa. Bagaimana ia tidak gemas, anak seusia Azalia sudah pintar menceramahi pria matang seusia dirinya. Berulang kali Adam mengecup bahu sang istri. ‘Maaf kalau selama kau menjadi teman hidupku, aku tidak bisa sepenuhnya berkata jujur. Biarkan aku menjaga keluargaku dengan caraku sendiri. Kau cukup tahu kalau suami

