Sambil melengkapi beberapa berkas yang akan ia lempar kembali ke Neo, sesekali ia melihat ke arah ranjang. Istrinya masih pulas bahkan tidak bergerak sedikit pun.
Adam tidak berhenti mengulum senyum. Menikah memang memudahkan siapa pun menyalurkan hasrat dengan benar. Tapi Adam sadar bahwa ujiannya belum berhenti.
Dia dan Naswa harus rela berpisah jarak dikarenakan keadaan, sekaligus menunggu istrinya selesai mengurus surat keluar dari tempat kerjanya.
Terpaksa mengalah, Adam tidak mau memaksakan kehendak. Bila dituruti, tentu ia sangat ingin bila istrinya tetap berada di sampingnya dan ikut kemana pun ia pergi.
Mulutnya tidak berhenti mengunyah cemilan. Selembar demi selembar ia membolak-balik berkas. Ia melihat jam menunjukkan pukul 1.45 malam dini hari waktu Medan.
Karena terbiasa
