Bab 38. Merindukan Orang Tua

1104 Words

“Zahwah lemes kenapa, Dafi? Kamu apain dia sampai lemes begitu?” Dafi nada suaranya, Safina tampak khawatir pada Zahwah. “Oh, biasa kan cewek suka lemas, Ma.” Dafi menjawab dengan santainya. “Lemes karena haid ya? Ya sudah, nanti Mama ke apartemen kamu sekalian bawa makanan buat Zahwah.” Dafi diam sejenak. Dia pikir tidak masalah jika memberi tahu sang mama soal kehamilan istrinya. “Ma … sebenarnya Zahwah bukan lagi dapet tamu bulanan, tapi dia positif hamil.” “Hamil? Beneran, Dafi? Kamu enggak lagi bercanda, kan?” “Aku serius, Ma. Kemarin aku sama Zahwah sudah ke dokter kandungan. Dia masih haris konsultasi. Ma, tolong jangan bilang siapa-siapa dulu ya. Terutama kakek. Tunggu usia kandungan Zahwah gede dulu.” “Ok. Mama janji sama kamu. Selamat ya, Nak. Bentar lagi kamu akan jadi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD