Bab 39. Mantan Terindah

1087 Words

Malam harinya, ketika Dafi pulang dari kantor, dia sudah membawa makanan untuk Zahwah. Istrinya itu masih berbaring di ranjang kamar mereka bersama. Dafi tidak tega melihat Zahwah lemas pada awal kehamilannya. “Za … Mas sudah bawa makan malam. Nanti Mas suapi kamu ya. Mas pengen mandi dulu. Rasanya gerah banget.” Dafi mengangkat kerah kemejanya. “Iya, Mas. Maaf banget ya, Mas, kalau aku cuma ngerepotin aja.” Muka Zahwah terlihat sedih. “Enggak kok, Za. Kamu enggak ngerepotin. Masa istri sendiri hamil dibilang ngerepotin. Terus bayinya gimana? Ngerepotin juga?” Sedikit pun Dafi tidak merasa direpotkan oleh Zahwah. “Ya sudah, Mas mandi dulu ya.” Dafi bergegas menuju kamar mandi. Malam itu dia mandi dengan air hangat. Malam ini tubuhnya terasa agak lelah. Namun, dia tidak tega membiarkan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD