AKU merasa seperti perempuan tidak tahu diri, karena berani tinggal bersama kekasih orang lain. Ada rasa bersalah pada perempuan itu dan juga rasa takut. Aku takut dia salah sangka dan menuduhku yang tidak-tidak. Lebih parah dari itu semua, aku takut menjadi penyebab gagalnya hubungan mereka.
Hal itu membuatku insomnia beberapa hari. Menghindari Leo dan menyalahkan laki-laki itu, karena tidak memberitahuku sejak awal. Andaikan dia memberitahuku, mungkin aku akan menolak tawarannya untuk tinggal.
Namun, aku memang terlalu naif. Berpikir laki-laki setampan dan sepopuler Leo tidak punya kekasih, memang benar-benar naif.
Seminggu kemudian, Leo mengetuk pintu kamar dan bertanya keadaanku. Dia menyadari kalau aku sedang berusaha menghindarinya, karena selama ini kami nyaris tidak pernah bert
