Satu jam berlalu, Edwin sangat bersabar sekali meluluhkan hati Sara. Mau dirayu bagaimanapun polanya, tetap saja gadis itu bergeming, namun ada kebahagiaan tersendiri saat gadis itu makan satu kue croissant keju dengan lahapnya. Setidaknya ada sesuatu yang dibelinya masih diterima oleh Sara. Menemani Sara selama satu jam terpaksa harus terjeda, karena sudah dapat kabar jika istri pertamanya sebentar lagi akan tiba. Lantas, pria itu menatap Sara. “Semalam aku sudah bilang padamu akan mencari orang yang ingin membunuhmu. Aku akan membuktikan keseriusan aku ingin memperbaiki rumah tangga kita berdua, dan akan memberikan hukuman yang setimpal untuk mereka,” tegas Edwin sebelum meninggalkan Sara. Gadis itu yang semula memalingkan wajahnya ke jendela kamar bergerak pelan menatap suaminya. Pan