Bab 104. Titip Anak-Anak

1115 Words

Fani yang sudah jatuh tersungkur di lantai langsung dibekuk oleh Irfan. Kedua tangan wanita itu ditarik ke belakang dan ditahan oleh tangan Irfan sendiri demi mengunci pergerakan wanita itu. Sementara, Fani yang masih dalam keadaan sadar, menengadahkan wajahnya lalu tertawa terbahak-bahak dengan netra sinisnya. Yasmin meradang melihat wajah Fani tersebut, lantas dia bangkit dari duduknya kemudian menendang wajah Fani. “Akhh!” pekik Fani, kepalanya membentur lantai marmer. “Biadab kamu, Fani!” maki Yasmin dengan ekspresi garangnya. “Seharusnya wanita itu yang kena! Dia yang harusnya mati!” jerit Fani dalam kesakitannya. Yasmin yang masih diliputi dengan kemarahannya agak membungkukkan punggungnya, tangannya lantas menjambak rambut wanita, hingga kepala Fani mendongak ke atas. “Sepert

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD