Edwin tidak menyangka jika sepupunya bisa datang ke rumah sakit dan berada di ruang rawat Sara, apalagi Andika sungguh berani berdiri dekat dengan istri keduanya. Dan, siapa yang menduga kata-kata Andika yang memang benar itu diucapkan di hadapan Sara. Lantas, pria itu meradang dengan gelora panasnya yang meletup-letup. Tangan Edwin mencengkeram erat kerah jas milik Andika hingga tubuh rivalnya agak terhentak, tetapi Andika masih bisa mencekal tangan Edwin yang lain. “Halo Bro, apakabarnya? Sudah lama tidak bertemu sudah mau baku hantam saja!” ucap Andika tersenyum miring. Irfan dan Priyo sudah pasang badan di antara mereka berdua, mengingat kondisi saat ini keberadaan mereka ada di rumah sakit bukan di ring tinju. Netra Edwin sudah memanas, gigi gerahamnya mengerutak, wajahnya pun mer