Bab 94. Perasaan Anna

1175 Words

“Aa ... lagi Daddy, “ pinta Anna dengan melebarkan bibir mungilnya saat Edwin kembali menyendokkan nasi. Usai Anna dan Ammar berganti pakaian, salah satu maid mengantar makanan sesuai pesan Sara yang sejak tadi sudah keluar dari kamar setelah merapikan Anna. “Sebentar Nak, Daddy potong dulu ayamnya,” balas Edwin masih tampak berusaha memotong kecil daging ayamnya. “Daddy, Ammar juga mau disuapi makannya,” pinta Ammar yang sejak tadi duduk bersebelahan dengan kembarannya, rasa cemburunya pasti ada'lah ketika melihat Edwin sejak tadi sangat perhatian pada Anna ketimbang dirinya. Edwin mengangkat wajahnya menatap hangat putra kecilnya. “Ammar mau Daddy suapin juga?” Iseng Edwin bertanya. Ammar mengangguk, “Sejak tadi Ammar sudah tunggu, tapi Daddy tetap aja nyuapin Anna,” gerutu bocah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD