"Rara sayang, Mama senang banget akhirnya kamu mau nikah sama Bryan. Akhirnya cita-cita mama buat punya anak perempuan terwujud juga. Apalagi kalau anak perempuannya kamu Mama senang banget." kata Tante Bella bahagia
"Iya Tante Rara juga senang kalau Tante sudah anggap Rara seperti anak Tante sendiri. Semoga saja Rara nanti ga ngecewain Tante ketika Rara jadi isteri Bryan. Karena Rara bukan dari keluarga kaya dan terpandang. Jadi Rara takut akan buat malu keluarga Tante nanti." jawab Rachel jujur
"Rara sayang jangan pernah bilang seperti itu lagi. Bilang kalau kamu berbeda dari keluarga ini. Karena semua yang kamu takutkan itu tidak penting bagi Tante. Yang terpenting sekarang kamu sudah menerima lamaran Bryan. Dan sebentar lagi kamu jadi anak mama. Dan satu lagi mulai sekarang jangan panggil Tante lagi. Karena mulai sekarang Rara harus panggil mama. Karena mulai sekarang Rara adalah anak mama." kata Tante Bella bahagia
"Iya Tante eh maksud Rara Mama." kata Rachel masih canggung
Rachel memang sedang ada di rumah Bryan. Setelah ia menerima lamaran dari Bryan waktu di cafe, Bryan langsung memberitahukan berita ini kepada kedua orang tuanya jika mereka menerima perjodohan itu. Dan malam ini Rachel diundang untuk makan malam oleh keluarga Bryan. Sekaligus membahas rencana pernikahannya dengan Bryan.
"Daddy bangga sama kamu ternyata kamu berhasil mengambil hati Rachel. Karena Daddy cukup pesimis kalau kamu bisa dapatin Rachel. Karena Daddy yakin Rachel bukan seperti pacar-pacar kamu dulu yang terlalu gampangan. Daddy sering lihat mereka hanya melihat kekayaan kamu. Bahkan terkadang mereka tidak sopan sama Daddy dan mama. Tapi untunglah Daddy bisa bernafas lega karena kamu bisa dapat wanita yang sempurna seperti Rachel. Dan yang paling penting mulai detik ini Daddy bukan lagi sahabat dari ayahnya Rachel. Tapi sekarang Daddy sudah menjadi satu keluarga dengan ayahnya Rachel." kata Om Harry ikut senang
"Pokoknya semua persiapan pernikahan kalian biar mama yang urus. Kalian ga perlu pusing ngurus semua. Jadi kalian bisa tenang. Dan mama minta selama persiapan pernikahan kalian mama mau Rachel tinggal disini. Karena mama ga tega lihat Rachel tinggal sendirian di rumah." pinta Tante Bella.
" Tapi Ma Rachel sudah biasa tinggal di rumah sendirian. Lagian ga enak kalau Rachel tinggal disini. Gimana kata orang kalau Rachel sudah tinggal disini sebelum menikah." kata Rachel mencoba bernegosiasi dengan Tante Bella.
"Iya mama ngerti kekhawatiran kamu sayang. Tapi ga papa kan, sebentar lagi kan kamu akan nikah sama Bryan dan akan tinggal di rumah ini. Ya hitung-hitung persiapan sebelum jadi isteri Bryan. Mama jadi ga sabar nunggu kamu tinggal disini. Jadi nanti kalau mama masak apa ke salon ada temannya." kata Tante Bella senang
Dan acara makan malam pun diisi dengan cerita dari Tante Bella. Rachel merasa dirinya sangat diterima di keluarga ini. Dan ia berjanji akan menjadi isteri dan menantu yang baik untuk keluarga ini.
"Maaf ya kalau mama terlalu banyak maksa kamu tadi. Dan buat kamu merasa ga enak dan ga nyaman." Kata Bryan
"Ga papa kok. Aku ngerti mama cuma terlalu bahagia. Dan aku bisa lihat kebahagian itu di mata mama kamu. Lagian aku juga senang bisa dekat sama mama. Mama kamu sangat perhatian sama aku. Aku jadi bisa ngerasain lagi gimana perhatian seorang ibu kepada anaknya. Walaupun ayah sudah berperan jadi ayah dan ibu yang baik buat aku, tapi terkadang aku masih rindu gimana rasanya diperhatiin sama seorang ibu. Dan sekarang aku bisa mendapatkan perhatian itu dari mama kamu. Aku senang banget." Kata Rachel bahagia
"Mama cuma merasa akhirnya bisa punya anak perempuan. Karena dari dulu beliau ingin sekali punya anak perempuan tapi tak pernah bisa terwujud. Jadi ketika Daddy bilang soal perjodohan itu beliau langsung semangat untuk mewujudkan perjodohan itu." kata Bryan menjelaskan
" Iya ga papa kok aku ngerti. Aku juga senang. Akhirnya aku bisa ngerasain punya bunda lagi. Aku ngerasain diperhatiin seperti dulu." kata Rachel dengan mata berkaca-kaca mengingat sosok sang bunda
"Ra besok bisa temenin aku ke acara pernikahan salah satu rekan bisnis aku. Aku harap kamu bisa datang nemenin aku." Pinta Bryan
"Ok besok aku temenin kamu." Jawab Rachel
" Besok aku jemput jam 7 malam." kata Bryan
"Ya udah aku masuk dulu. Ini udah malam. Kamu hati-hati dijalan." kata Rachel mencoba memberi perhatian pada Bryan
Ketika akan masuk rumah tiba-tiba Bryan mencium keningnya. Sebagai ciuman selamat malam dari Bryan untuk Rachel.
"Good night sayang." kata Bryan
Rachel merasa menjadi wanita yang beruntung karena dicintai begitu dalam oleh seorang pria.
Rachel kembali membuka matanya. Dari tadi terus membolak-balikkan badannya di kasurnya. Ia masih mencoba mencerna apa yang sedang ia alami. Kenapa hidupnya berubah secara drastis. Yang awalnya ia berharap bisa menikah dengan Radit tapi sekarang apa yang didapat. Ia akhirnya menerima perjodohan itu. Dan perlakukan keluarga Bryan kepadanya sangat menyenangkan. Terutama Tante Bella yang begitu menyayanginya. Rachel merasa mendapatkan kasih sayang seorang ibu lagi. Setelah sekian lama ia tak merasakannya sekarang ia bisa merasakan kehangatan seorang ibu. Karena terlalu banyak mikir lama-lama Rachel mengantuk dan jatuh tertidur.
Keesokan harinya....
Bryan tak henti-hentinya melirik ke arah Rachel. Rachel benar-benar cantik malam ini. Padahal ia hanya mengenakan gaun warna peach yang sederhana entah kenapa ia terlihat sangat cantik dan mempesona. Apalagi rambut panjangnya ia gerai dan tatanan make up yang sederhana menambah kesan anggun.
"Kenapa kamu lihatin aku terus? Aku jelek ya? Apa aku ga pantas pakai baju ini? Apa ada yang salah sama penampilan aku?" Tanya Rachel mencoba melihat penampilan
"No sayang, you look beautiful. And I like it." kata Bryan jujur
Pipi Rachel bersemu merah karena mendapatkan pujian dari Bryan.
"Yuk masuk." Ajak Bryan
Bryan pun menggandeng tangan Rachel untuk masuk ke dalam.
Suasana malam itu sangat meriah. Dekorasi gedung pun dibuat mewah dan bagus. Dihiasi dengan banyak bunga menambah nuansa romantis. Dan Rachel terus menggenggam tangan Bryan karena ia sama sekali ga kenal orang-orang disini. Jadi daripada ia hilang lebih baik dia dekat-dekat dengan Bryan.
"Sayang, kamu mau minum."tanya Bryan
"Boleh." Jawab Rachel
"Ok kamu tunggu disini aku ambil minum dulu." kata Bryan sambil mengecup keningnya
Rachel sudah mulai terbiasa dengan sikap Bryan yang satu ini dan Rachel mulai menyukainya.
"Ooo ternyata aku ga salah lihat. Ternyata benar ini loe Rachel Darmawan." Kata seorang dari arah belakang
Rachel berbalik dan mendapati siapa yang memanggil namanya. Di depannya tampak Queen Lolita musuhnya di SMA.
"Wah...Wah... Ternyata bintang sekolah kita ada disini. Gue gak nyangka dari semua tempat kenapa kita harus bertemu disini. Tapi ga papa gue bisa lihat wajah loe lagi. Gue dengar loe di selingkuhi Radit. Gue udah duga Radit pasti akan ninggalin loe. Karena loe emang ga pantas buat dia. Loe cuma cewek miskin yang terlau berharap banyak." kata Queen dengan nada sarkastiknya
Rachel sebenarnya ingin pergi dari sini karena mulut Queen yang sudah kelewatan. Ia tak habis kenapa Queen terus saja mengganggunya sampai sekarang. Sebenarnya apa yang dia mau darinya.
"Dengerin gue akan terus ngerusak hidup loe. Karena kalau loe jatuh itu kebahagian bagi gue. Jadi tunggu saja sampai gue hancurin hidup loe." kata Queen dengan penuh amarah
"Jangan harap anda bisa menghancurkan hidupnya. Karena sebelum anda menghancurkan hidupnya saya yang terlebih dahulu menghancurkan hidup anda."kata Bryan dengan suara tegas dan sedikit marah
"Bryan........."Kata Rachel shock melihat Bryan ada dihadapannya