Bab 18. Cemburu Buta

1729 Words

Rania hampir saja terjingkat saat Jovan tiba-tiba berdiri tepat di hadapannya. Ia menundukkan wajah segera, menjaga pandangan dari pria yang bukan muhrimnya itu. Namun, sepertinya Jovan tidak ingin beranjak dan malah berdiri di tengah-tengah pintu dapur. “Kamu habis buat kopi, Ran?” Pertanyaan itu jelas basa-basi pasalnya Jovan sudah tahu ada kopi di tangan Rania. Wanita itu mengangguk tanpa suara, memiringkan tubuh hendak berpamitan pergi. “Kamu buatin aku juga dong.” Jovan kembali membuka suara yang membuat langkah Rania tertahan. Rania mengangkat pandang melihat Jovan yang mengulas senyum tipis. “Ehm, Mas Jovan bawa ini aja dulu kalau gitu. Aku buatin lagi buat Mas Shaka,” kata Rania mengangsurkan kopi di tangannya untuk pria itu. “Wah nggak apa-apa?” Jovan tersenyum sumringah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD