Chapter 14

1185 Words

Selamat membaca Dahi Ajeng berkerut, ia mencengkram sprei kuat-kuat. Tubuhnya tidak bisa diam dan terus bergerak tidak karuan. "Mama jahat!" Hiks Hiks Hiks Jantungnya berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya, bahkan keringat dingin mulai membasahi tubuhnya. "Apa salahku, Ma?" "Kenapa Mama mau bunuh aku, Ma? Kenapa?" Ajeng mengeleng-gelengkan kepalanya gelisah. Sebenarnya suara siapa itu? Kenapa dia terus memanggil dirinya dengan sebutan Mama? Apakah bayi di dalam kandungannya sudah... "Aaaaaaaaaa!" teriak Ajeng histeris sambil membuka kedua matanya lebar. Ia berusaha mengatur napasnya agar kembali stabil. Ceklek "Mbak Ajeng!" "Lintang?" "Kek! Mbak Ajeng udah sadar!" teriak Lintang heboh sambil menoleh ke arah Prabu yang masih berada lumayan jauh darinya. Prabu yang mend

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD