Pernikahan Tanpa Cinta.

1125 Words

Hari-hari setelah pesta pernikahan terasa asing bagi Bima. Meski tidak ada yang berubah secara fisik—Bima masih orang yang sama—dengan seragam militer yang selalu rapi, langkah tegap yang penuh wibawa, serta posisi yang masih dihormati oleh banyak orang. Namun, di dalam dirinya, semua telah runtuh. Bima bukan lagi pria yang dulu. Dulu, dia adalah seorang pemimpin yang berani, tegas, juga dihormati. Sekarang, lelaki berpostur prajurit itu lebih banyak diam. Dingin, dan tidak banyak bicara. Bima masih menjalankan tugasnya dengan disiplin, tetapi semua yang dia lakukan terasa mekanis—hanya rutinitas tanpa makna. Kebanggaan yang dulu dia miliki terhadap dirinya sendiri perlahan-lahan memudar. Dia hanya menjalani hari karena dia tidak punya pilihan. "Bang, mulai besok biar aku yang siapkan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD